Monday, March 7, 2011

Bersabarlah Duhai Hati...


Kenapa hati tak tenang?? Mak aku selalu pesan, kalau hati tak tenang, hmm sebab teringatkan someone,maybe! So, banyakkan berzikir… banyakkan membaca al-quran, dekatkan diri pada Allah~ lega rasanya hati ni bila mak memahami keadaanku dan selalu memberi semangat pada diriku..Sayang mak!! yelaa, ibu mana yang boleh tengok anak2nya dibelenggu dengan masalah, apatah lagi dengan masalah dunia… dunia hanya persinggahan, dipenuhi dengan kepalsuan dari segi kenikmatan yang hanya seketika cuma…

Oklah, malas nak cerita panjang2, aku cuma nak share sedikit mutiara kata untuk dijadikan sebagai renungan bersama… kita sebagai hambaNya, takkan lepas dari di uji… Namun, sebesar mana ujian yang diberikan kepada kita, THINK POSITIVE!!! Apa yang berlaku pasti ada hikmahnya ok!!

“Jangan sesali apa yang sudah pergi. Jangan tangisi apa yang sudah tiada. Tetapi bangkitlah dan bina kembali apa yang telah hilang dan pergi.”

“Kita sering nampak derita hari ini, tapi kita jarang ingat kebahagiaan untuk esok hari, jadi belajarlah untuk menghargai apa yang kita miliki hari ini, kerana kita takkkan dapat mencapai penghargaan untuk esoknya jika semuanya telah tiada.”

“Masa lalu adalah seperti melihat dari tingkap kaca yang berdebu, segalanya nampak senyap dan tidak pasti.”

“Dalam hidup, seringkali kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahawa apa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia.”

“Seandainya kita tidak mampu untuk mengutuskan secebis kesenangan kepada orang lain, berusahalah supaya kita tidak mengirimkan walau sezarah kesusahan kepada orang lain.”

“Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi seringkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.”

“Masa depan yang cerah berdasarkan masa lalu yang dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik sehinggakan kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.”

“Janganlah berputus asa, tetapi sekiranya kamu berada dalam keadaan putus asa, berjuanglah terus meskipun dalam keadaan putus asa.”

“Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui yang jauh lebih indah.”

“Sabar adalah jalan keluar bagi orang yang tak mampu menemukan jalan keluar.”

 “Kemaafan mungkin amat berat untuk diberikan kepada orang yang pernah melukai hati kita. Tetapi hanya dengan memberi kemaafan sajalah kita akan dapat mengubati hati yang telah terluka.”


 


Moga kita lebih tabah dalam menempuhi hari2 mendatang!! Come on anis!! Be strong!! =) Laa Tahzan!! Innallah ha ma’ana!!





Sunday, March 6, 2011

Pemergianmu...

Assalammualaikum...
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan
salam.

"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.

Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,

"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan
badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata
dan bertanya pada Fatimah,

"Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah
yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata
Rasulullah,

Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.

"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh.

Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.

"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan,berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita…